Tuesday, March 12, 2013


REFLEKSI ATAS PERBANKAN SYARIAH SEBAGAI ILMU

Perbankan pertama kali dikenalkan oleh sistem kapitalis yang akhirnya di terapkan oleh semua negara di dunia ini, baik dengan cara adaptasi maupun adopsi, termasuk Indonesia. Sebagai negara muslim, bagaimana Islam sebagai agama yang banyak dianut oleh penduduknya melihat perbankan yang dikenal ribawi dan tidak sesuai dengan prinsip ekonomi islam. Pertanyaan ini pada akhirnya terjawab ketika Indonesia mendirikan Bank Muamalat yang mulai beroperasi pada tahun 1992, bahwa Islam memiliki sistem tersendiri dalam ranah perbankan, cara yang digunakan lebih bersifat adaptasi dan bukan adopsi secara mutlak perbankan dengan sistem kapitalis.
Perbankan syariah adalah istilah yang mulai dikenalkan di Indonesia pada rezim Soeharto, meskipun di negara lain menggunakan istilah perbankan Islam(Islamic banking). Perbankan syariah sebagai ranah keilmuwan membawa para pihak yang ada di dalamnya mulai berpikir secara mendalam bagaimana menerapkan prinsip islam dalam praktik perbankan. Banyak sekali pengetahuan-pengetahuan baru baik yang telah teruji kebenarannya maupun yang belum atau saat ini sedang dalam proses pengujian melalui percobaan-percobaan maupun berdasarkan data empirik di masyarakat.
Perbankan Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang menyediakan jasa penyimpanan, pembiayaan dan jasa keuangan lainnya baik dalam rangka mencari keuntungan maupun sosial dengan berlandaskan prinsip syariat(hukum) Islam berlandaskan Al-qur’an dan Hadits.
Kita semua menyadari bahwa praktik perbankan syariah saat ini belumlah mencapai titik maksimal apalagi sesuai dengan harapan para umat islam pada umumnya, pertanyaannya adalah mengapa hal ini bisa terjadi?. Tentu saja, dibandingkan dengan perbankan konvensional, perbankan syariah ibarat hanya sebatas sebiji jagung dari satu hektar lahan jagung yang subur. Pemikiran yang telah tertancap pada seluruh warga dunia adalah kapitalis, yang telah memiliki banyak literatur, penelitian, konsep-konsep dari para ahli yang hingga sampai saat ini masih dapat kita gunakan dan rasakan manfaatnya.
Bagaimana dengan perbankan syariah itu sendiri?, jika perbankan syariah ingin dapat mengambil alih sistem perbankan saat ini hingga menjadi satu-satunya solusi krisis ekonomi dunia, maka jawabannya adalah dengan kemajuan dibidang kajian dan keilmuannya. Karena kajian dan keilmuan yang dilakukan terus menerus secara empiris dan realita di masyarakat akan lebih dapat dipertanggungjawabkan dari pada dengan berbagai fatwa maupun regulasi yang sulit dipahami dan diterapkan oleh masyarakat dengan kondisi dan latar belakang beragam.
Perbankan syariah tidak hanya sebagai perbankan yang menganut nilai keislaman, lebih dari itu, perbankan syariah dapat menjadi bukti kebangkitan peradaban islam yang telah surut beberapa dekade yang lalu dengan melakukan apa yang telah para pemikir muslim lakukan terlebih dahulu, sehingga sebagai umat Islam kita tidak harus mencari literatur dari pemikir barat untuk mengkaji wacana keilmuan islam termasuk dalam perbankan syariah.
Islamization of Knowledge atau Sains Islam menjadi satu keharusan dan bahkan kewajiban atas bergulirnya inovasi Perbankan Syariah hngga pelbagai lembaka keuangan Syariah lainnya(http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com. Sic!). Setelah euforia masyarakat dunia mengenai ketahanan Indonesia terhadap krisis pada tahun 1998, membuat industri perbankan syariah Indonesia menjadi topik yang sangat menarik terutama dalam kajian keilmuan, sehingga saat ini hampir semua universitas mulai membuka fakultas yang khusus mempelajari perbankan syariah guna mencetak sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi arus globalisasi, salah satunya Masyarakat Ekonomi Asean 2015 nanti. Hal yang tidak boleh luput dari perhatian pemerintah dalam hal ini adalah pendidikan mengenai perbankan syariah tidak hanya untuk sekedar mencetak sumber daya insani yang berkualitas saja, melainkan untuk lebih mengembangkan sistem perbankan syariah seperti apa yang sesuai dengan keadaan Indonesia dengan pemerintahan seperti ini dan bermanfaat bagi dunia secara umum agar lebih aplikatif.

No comments:

Post a Comment